Jumat, 09 November 2012

Gangguan Rongga Mata



50. Patah Tulang Orbita 
51. Selulitis Orbitalis 
52. Trombosis Sinus Kavernosus 
53. Eksoftalmos (Penonjolan Bola Mata Abnormal) 
54. Infeksi Rongga Mata (Orbital Cellulitis) 
55. Pembengkakan Rongga Mata 

Patah Tulang Orbita

Cedera wajah bisa menyebabkan patah (fraktur) pada tulang-tulang yang membentuk orbita (rongga mata).
Ada beberapa patah tulang wajah yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan.

PENYEBAB
Mata dilindungi oleh rongga bertulang yang berbentuk seperti buah pir.
Lantai orbita sangat rendan terhadap sejenis fraktur yang disebut fraktur blow-out.

Dorongan dari suatu benda tumpul yang berukuran lebih besar dari lobang orbita bisa menyebabkan fraktur blow-out.
Fraktur ini biasanya disebabkan oleh bola, tinjuan atau dasbor (pada kecelakaan lalu lintas) yang mengenai mata.

GEJALA
Darah yang terkumpul setelah terjadinya fraktur dapat menyebabkan penekanan pada mata atau saraf dan pembuluh darah mata.
Fraktur juga bisa mempengaruhi fungsi otot-otot yang menggerakkan mata, sehingga terjadi penglihatan ganda (diplopia) atau menghalangi pergerakan mata ke kanan, kiri, atas maupun bawah.

Kadang pecahan tulang menekan atau memotong suatu saraf, pembuluh darah ataupun otot sehingga menyebabkan gangguan penglihatan dan gangguan pergerakan mata.

Gejala lainnya adalah:
- memar di sekitar mata
- proptosis (bola mata menonjol keluar)
- mati rasa di daerah pipi atau geraham atas.

DIAGNOSA
Dilakukan pemeriksaan mata lengkap untuk mengetahui adanya kerusakan pada mata.
Pemeriksaan ini meliputi penilaian otot mata.

CT scan dilakukan untuk menilai luasnya fraktur.

PENGOBATAN
Jika fraktur menjepit saraf atau otot, atau mendorong bola mata ke belakang, dilakukan perbaikan tulang wajah melalui pembedahan.

Jika fraktur tidak menimbulkan kerusakan pada struktur yang vital, dilakukan pemasangan tulang kembali pada tempatnya dengan bantuan lempengan logam kecil dan sekrup atau kawat. 
 
 
 

Selulitis Orbitalis

Selulitis Orbitalis adalah suatu infeksi pada jaringan di sekitar bola mata.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah infeksi bakteri.
Infeksi bisa berasal dari sinus, gigi atau aliran darah, atau bisa terjadi setelah suatu cedera mata.

Pada anak-anak, selulitis orbitalis biasanya berasal dari infeksi sinus yang disebabkan oleh Hemophilus influenzae.
Bakteri lainnya yang bisa menyebabkan selulitis orbitalis adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae dan streptokokus beta hemolitikus.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- nyeri hebat
- mata menonjol
- pergerakan mata terbatas
- kelopak mata membengkak, tampak mengkilat dan berwarna merah atau ungu
- demam
- bola mata membengkak dan tampak berkabut.

Jika tidak diobati secara adekuat, selulitis orbitalis bisa menyebabkan kebutaan, infeksi otak dan medulla spinalis serta adanya bekuan darah di otak.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Untuk menentukan penyebabnya bisa dilakukan rontgen gigi dan mulut atau CT scan sinus.

Contoh jaringan dari selaput mata, kulit, darah, tenggorokan atau sinus bisa dibiakkan di laboratorium untuk menentukan bakteri penyebab infeksi.

PENGOBATAN
Untuk kasus yang ringan diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut); untuk kasus yang berat antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).

Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang nanah atau mengeringkan sinus yang terinfeksi.

PENCEGAHAN
Diagnosis dan pengobatan dini untuk infeksi gigi, sinus dan infeksi lainnya bisa mencegah penyebaran infeksi ke mata.
 
 

Trombosis Sinus Kavernosus

Trombosis Sinus Kavernosis adalah penyumbatan vena besar di dasar otak (sinus kavernosus).

Trombosis sinus kavernosus sangat jarang terjadi.
30% penderitanya meninggal dan yang bertahan hidup mengalami cacat mental atau cacat saraf yang serius meskipun telah menjalani pengobatan.

PENYEBAB
Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh penyebaran infeksi bakteri dari sinus atau di sekitar hidung.
Infeksi menyebar dari sinus atau kulit di sekitar hidung ke otak secara langsung maupun melalui vena.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- penonjolan bola mata
- sakit kepala hebat
- koma
- kejang
- kelainan sistem saraf lainnya
- demam tinggi.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Untuk menentukan bakteri penyebab infeksi dilakukan pemeriksaan terhadap darah dan contoh cairan, lendir maupun nanah dari tenggorokan dan hidung.
Biasanya juga dilakukan CT scan sinus, mata danotak.

PENGOBATAN
Segera diberikan antibiotik dosis tinggi secara intravena (melalui pembuluh darah).
Jika dalam waktu 24 jam keadaan penderita tidak membaik, dilakukan pembedahan untuk mengeringkan sinus (drainase).
 
 

Eksoftalmos (Penonjolan Bola Mata Abnormal)

Eksoftalmos adalah penonjolan abnormal pada salah satu atau kedua bola mata.

PENYEBAB
Eksoftalmos bisa disebabkan oleh:
# Penyakit tiroid, terutama penyakit Grave (jaringan di dalam rongga mata membengkak dan terdapat endapan yang mendorong mata ke depan)
# Perdarahan di belakang mata
# Peradangan di dalam rongga mata
# Tumor jinak maupun ganas di dalam rongga mata dan di belakang bola mata
# Pseudotumor
# Trombosis sinus kavernosus
# Malformasi arteriovenosa.

GEJALA
Salah satu atau kedua bola mata tampak menonjol.

DIAGNOSA
Setiap mata yang menonjol tidak selalu berarti eksoftalmos.
Beratnya penonjolan mata bisa diukur dengan penggaris biasa atau dengan alat yang disebut oftalmometer.

Pemeriksaan lainnya yang dilakukan adalah CT scan dan tes fungsi tiroid.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Jika terdapat kelainan antara arteri dan vena maka dilakukan pembedahan.
Jika penyebabnya adalah hipertiroidisme (terlalu banyak hormon tiroid) maka dilakukan pengobatan terhadap hipertiroidisme.

Untuk menghilangkan penekanan terhadap saraf optikus diberikan corticosteroid per-oral (melalui mulut), terapi penyinaran lokal atau pembedahan.

Jika kelopak mata tidak dapat menutupi bola mata yang menonjol, mungkin perlu dilakukan pembedahan kelopak mata untuk membantu melindungi kornea terhadap kekeringan dan infeksi.

Untuk mengatasi pseudotumor dan pembengkakan bisa diberikan corticosteroid.
Jika tumor membahayakan mata karena mendorongnya keluar, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor. 
 
 

Infeksi Rongga Mata (Orbital Cellulitis)

Infeksi bisa menyebar dari sinus, gigi, atau aliran darat menuju rongga mata/orbit. Infeksi pada orbit disebut orbital cellulitis. Infeksi mata bisa terjadi setelah luka. Gejala-gejala termasuk rasa sakit, mata menonjol, gerakan mata berkurang, kelopak mata bengkak, dan demam. Bola mata bengkak, penampilan tidak jelas. Penglihatan kemungkinan terhalang.

Tanpa pengobatan yang cukup, orbital cellulitis bisa menyebabkan kebutaan. Infeksi bisa menyebar menuju otak dan tulang belakang, atau penggumpalan darah bisa terjadi dan menyebar dari pembuluh sekitar mata untuk meliputi pembuluh besar pada dasar otak (sinus cavernous) dan menghasilkan cavernous sinus thrombosis.

DIAGNOSA

Dokter biasanya mengenali orbital cellulitis tanpa menggunakan pemeriksaan diagnosa. Meskipun begitu, memastikan penyebabnya bisa membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan pada gigi dan mulut dan sinar-X atau computed tomography (CT) pada sinus. Seringkali, dokter memperoleh contoh dari lapisan pada mata dan dari kulit, tenggorokan, atau sinus sebagai contoh darah dan mengirimkan ke laboratorium untuk di tes. Contoh dikultur (untuk mengembangkan organisme) untuk memastikan infeksi apa yang berkembang menuju orbital cellulitis terletak, jenis organisme apa yang menyebabkan infeksi, dan pengobatan apa yang harus digunakan.

PENGOBATAN

Antibiotik diberikan sebelum hasil tes laboratorium diketahui. Antibiotik oral diberikan untuk kasus ringan, infus antibiotik diberikan untuk kasus yang berat. Antibiotik pertama kali yang digunakan kemungkinan diganti jika hasil kultur menduga obat lain lebih efektif. Kadangkala operasi diperlukan untuk mengeringkan penumpukan nanah (abscess) atau sinus yang terinfeksi.
 
 

Pembengkakan Rongga Mata

Setiap atau seluruh bagian di dalam orbit bisa menjadi meradang. Peradangan tersebut bisa menjadi bagian pada proses penyakit lainnya, seperti Wegener’s granulomatosis, dimana peradangan mempengaruhi pembuluh darah (disebut vasculitis) terjadi, atau peradangan bisa terjadi untuk penyebab yang tidak nyata. Peradangan mempengaruhi lapisan putih (sclera) pada mata disebut scleritis. Peradangan mempengaruhi kelenjar lacrimal, terletak pada tepi sebelah luar bagian atas orbit, disebut inflammatory dacryoadenitis. Jika peradangan mempengaruhi salah satu otot yang menggerakkan mata, disebut myositis. Peradangan mempengaruhi seluruh orbit dan isinya disebut inflammatory orbital pseudotumor (yang bukan benar-benar tumor dan bukan sebuah kanker) atau peradangan orbital nonspecific.

GEJALA

Gejala-gejala bervariasi tergantung pada bagian mana yang benar-benar meradang. Pada umumnya, gejala-gejala dimulai agak tiba-tiba, biasanya lebih dari beberapa hari. Nyeri dan kemerahan pada bola mata atau kelopak mata terjadi. Nyeri bisa berat dan membuat tidak berdaya setiap waktu. Seorang dokter bisa mengambil contoh dari daerah yang meradang untuk diteliti di bawah mikroskop (biopsi) untuk memastikan penyebab tersebut.

PENGOBATAN

Peradangan biasanya diobati dengan obat kortikosteroid, yang bisa diberikan melalui mulut. Kortikosteroid bisa diberikan secara infus jika peradangan berat.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar